BERFIKIR SECARA POSITIF
MENURUT PANDANGAN ISLAM
RSS

HILANGKAN PENYAKIT HATI

Sering kali, kita sendirilah yang membuat rasa cemas terjadi pada diri kita. Juga kita sendiri yang memilih terjadinya kesusahan dan kesedihan. Bahkan lebih dari itu, mungkin ada diantara kita yang menyiksa diri dengan peyakit hati pada diri kita. Penyyakit ini tentu bukan karena virus atau sejenis mikroba, akan tetapi peyakit akibat adanya kerusakan pikiran dan akibat sedikitnya iman kita kepada Alloh swt.

Salah satu contoh penyakit tersembunyi ini adalah iri. Orang yang berpenyakit iri, akan lebih menyakiti dirinya sendiri daripada menyakiti orang lain. Orang yang iri ini akan menyiksa diri sendiri karena suatu hal yang bukan miliknya.
Ada syair yang berbunyi,
“Alangkah indah dan adilnya sifat iri itu bila sifat iri sudah mulai menyerang pemiliknya. Selanjutnya pemiliknya akan dibunuhnya pula.”
Alloh swt. berfirman,
“Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Alloh swt. telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.”(An-Nisaa’: 54)
Orang-orang Yahudi sangat memusuhi orang-orang mukmin. Hal yang mencegah mereka untuk beriman kepada Nabi Muhammad saw. adalah  perasaan iri mereka kepada Rasululloh saw. karena beliau merupakan orang Arab dan bukan merupakan keturunan Bani Israel. Selanjutnya, lihatlah bagaimana sifat iri itu menghancurkan pemiliknya. Mereka menuju ke neraka dan tetap tidak mempercayai bahwa Rosululloh benar-benar seorang nabi. Mereka juga mengenal siapa Rosululloh seperti halnya mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Akan tetapi, karena sifat iri yang masih ada dalam diri mereka, akhirnya mereka menjadi kafir dan berpaling dari petunjuk Alloh swt.. Alloh swt. tidak membutuhkan mereka karena Alloh swt Mahasuci, Mahakaya, dan Maha Terpuji. Lihatlah sekali lagi apa yang diperbuat sifat iri kepada pemiliknya, tak lain adalah akan membawa menuju kekufuran. Naudzubillah. Untuk itu Rasululloh saw. telah memperingatkan umat beliau dari bahaya sifat iri. Sebagaimana dalam sabda beliau,
Yang artinya,
“Waspadalah kalian dari sifat iri karena  iri itu akan memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar atay rerumputan(sebagaimana dikatakan dalam riwayat lain).”(HR Abu Dawud)
Beliau juga bersabda, yang artinya,
“Penyakit umat-umat terdahulu akan menjalar kepada kalian, yakni  penyakit iri  dan saling membenci. Keduanya adalah pemangkas. Aku tidak mengatakan ini akan memangkas rambut, akan tetapi ini akan memangkas agama.”(HR At--Tirmidzi)
Hasan r.a. pernah berkata,”Aku tidak pernah melihat orang yang dzalim, keadaannya seperti orang yang dizalimi, seperti halnya keadaan orang yang sedang iri yakni berperasaan terus, selalu bersedih, dan air mata terus menetes tak terhenti.”
Ibnu Mas’ud r.a. pernah berkata,”Janganlah kalian menentang nikmat-nikmat Alloh swt.” Dikatakan kepadanya,”Siapakah yang menentang nikmat-nikmat Alloh swt. itu?”Ia menjawab, ”Mereka adalh orang-orang yang iri kepada manusia karena karunia yang Alloh swt. telah berikan kepadanya.”
Seorang ahli fiqih yang bernama Mansyur pernah mengatakan,
“Katakan pada orang yang selalu iri kepadaku, tahukah engkau kepada siapa, engkau telah bertindak tidak sopan. Engkau telah bertindak tidak sopan kepada Alloh swt. atas ketentuannya karena engkau tidak rela atas apa yang Alloh swt. berikan kepadaku.”
Ada pula yang mengatakan bahwa iri merupakan dosa pertama dalam maksiat kepada Alloh swt., baik di langit maupun di bumi. Jika di langit adalah irinya iblis kepada Adam a.s., sedangkan di bumi adalah irinya Qabil kepada Habil.
Seorang laki-laki dari kaum Quraisy pernah mengatakan, “Mereka telah iri atas kenikmatan yang telah tampak, selanjutnya mereka menyambarnya dengan kata-kata batil. Bila Alloh swt. memberikan suatu kenikmatan, kata-kata para penentang nikmat tidak akan  berpengaruh pada nikmat-nikmat itu.”
Sifat iri ini telah banyak terjadi pada kelompok-kelompok masyarakat. Ketika mereka berkumpul, bahan pembicaraan mereka tak lain hanya seputar nikmat-nikmat Alloh swt. yang diberikan kepada orang lain. Mereka merasa terbakar dan kecewa atas kondisi mereka sendiri,yaitu ketika mereka melihat bagaimana Alloh swt. mencukupi orang lain. Hal ini yang membuat pandangan mereka tidak nyaman. Begitu pula ketika seseorang diberi sebuah karunia, mereka membiarkan perasaan iri membakar semua amal-amal kebaikan mereka, dan setelah itu tentu akan memakan niat baik mereka, lalu menghancurkan jiwa mereka sendiri.
Saudara sesama muslim, jauhilah sifat iri. Larilah jauh-jauh dari hal itu, seperti Anda lari karena takut singa. Jangan pernah iri kepada seseorang ang telah Alloh swt. berikan berikan karunia-Nya. Dengan  iri itu, Anda telah menyalahkan keadilan Alloh azza wa jalla, Alloh swt. Mahatinggi dari semua itu. Jika Anda iri, maka seakan-akan Anda mengatakan kepada Alloh swt., “Engkau telah memberi kepada seseorang yang tidak berhak menerimanya dan Engkau malah meninggalkanku.”Astaghfirulloh. Apakah Anda ingin Anda sendirilah yang membagi-bagi rezeki?
Apakah Anda lebih mengetahui mengenai kondisi makhluk-makhluk Alloh swt. daripada Alloh swt. sendiri? Jagalah diri Anda dari sifat iri karena dalam iri akan tumbuh dan berkembang rasa benci antara sesama manusia. Dengan sifat iri ini akan timbul permusuhan, permasalahan dan peperangan.
Mengapa Anda menyiksa diri Anda sendiri dan mengapa Anda biarkan kesusahan dan kesedihan menguasai Anda hanya karena sifat ini? Jangan pernah benci kepada seseorang yang Alloh swt. telah memberikan kepadanya sebagian dari karunia-Nya. Minta ampunlah kepada Alloh swt. Dengan begitu, perasaan dan jiwa Anda akan menjadi tenang dan tenteram. Anda akan terjauh dari rasa cemas, kesusahan, dan kesedihan. Ya Alloh swt., kami berlindung kepada-Mu dari sifat iri.     
          

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar